Kajian Tausyiah Oleh A'a Gym
Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun.
Gbr Koleksi kaskus.id/www.hipwee.com |
Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia
pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu
shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin
memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan
hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di
hadapan Allah, tidak bernilai!
Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini,
karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah
memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang
waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang
benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah,
indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan
kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan.
Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang
dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke
dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan,
tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu
diterima di sisi Allah.
Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah
ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah
orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah.
Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh
pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar
menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah
Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang
kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.
Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama
sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu
segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih,
semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong
segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba
yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa
tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian,
penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang
tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi
sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan
ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan
apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan,
tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai
dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang
datang justru malah cibiran.
Islam Rahmatan Lil Alaamin
>
Baca Juga:
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam
hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan
terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya
biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita
titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut,
diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang
hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia
seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang
hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta
gerak-gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang
ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh
olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan
kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan
tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan
hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.
By kyle Loftus/Pexels Colletion |
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap
kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya
pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau
orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad,
sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah
pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya,
ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan
gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"
Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa
menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau
sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"
Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa
menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).
Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"
Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat
apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?"
Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air
di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan
menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas
karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar,
tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki
kekuatan yang teramat dahsyat).
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"
Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu
amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara
tangan kirinya tidak mengetahuinya."
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah
orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga
sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer
ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba
yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah,
tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya
selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih,
dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa
yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi
kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa
kebaikan.
Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia
tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan
penghargaan. Allaahuakbar.***
Sumber : Cceramahcenter.blogspot.com
Kunjungi Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar